Toyota: Industri Otomotif Berjuang Pertahankan Tenaga Kerja dan Pemasok – Berita Otomotif
blesscar.co.id –
JAKARTA – Toyota mengatakan tantangan utama industri otomotif di masa pandemi virus Corona (Covid-19) adalah mempertahanakan sumber daya manusia serta rantai suplai produksi lokal.
Seperti diketahui, virus Corona diketahui berada di Indonesia setelah pemerintah mengumumkannya pada 2 Maret 2020. Hal ini langsung mengganggu pasar Maret – April dan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pun telah merevisi target penjualan mobil nasional 2020 menjadi 600 ribu unit atau turun 40 persen ketimbang 2019.
Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT. Toyota Astra Motor (TAM), mengakui situasi yang ada saat ini tidak mudah, bukan hanya untuk Toyota tapi juga seluruh industri otomotif. Apalagi, sudah banyak merek yang melakukan perakitan lokal dan di Toyota sendiri lebih dari 90 persen penjualan datang dari produk rakitan lokal.
“Jadi bisa dibayangkan dampak dari permintaan menurun ini. Pastinya di industri sendiri adalah bagaimana supaya kami mempertahankan tenaga kerja dan bagaimana pemasok-pemasok Toyota bisa bertahan. Itu pekerjaan rumah luar biasa. Teman-teman di TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) terus berjuang di situasi seperti ini, bagaimana membuat efisiensi dan lain-lain,” papar dia dalam Diskusi Virtual via Live Instagram pada Selasa (5/5/2020).
Anton menambahkan TAM sebagai distributor juga harus putar otak melakukan manajemen ‘demand – supply’. Kondisi pasar dan cara-cara melayani konsumen harus diperhatikan dan disiasati.
“Kemudian bagaimana kami juga berkomunikasi dengan dealer kami soal manajemen supaya operasi mereka berjalan dengan baik. Bagaimana dealer (bekerja) di tengah situasi ini karena mereka penjualan turun dan pastinya cash flow turun. Bagaimana tetap komunikasi dan layani konsumen,” tukas Anton.
Koordinasi dan komunikasi dengan leasing menjadi pekerjaan rumah selanjutnya. Apalagi, kondisi leasing saat ini juga sedang ketat akibat penurunan daya beli plus adanya kebijakan relaksasi kredit dari pemerintah.
“Ini tantangan tak mudah bagi indutri otomotif,” tegas Anton.
Ia mengapresiasi pemerintah yang telah mengeluarkan berbagai insentif maupun stimulus untuk menopang ekonomi serta kebutuhan masyarakat. Toyota, menurut dia, hanya berharap pemerintah terus mengeluarkan kebijakan yang membantu laju ekonomi dan menjaga kesehatan masyarakat.
“Kalau masyarakat sehat dan kondisi ekonomi baik, industri otomotif juga mudah-mudahan akan naik,” pungkasnya. [Xan/Ari]