JAKARTA – Ada satu model yang kini paling menjadi incaran para konsumen tukar – tambah Suzuki. Model tersebut adalah XL7.

XL7, menurut Hendro Kaligus selaku Business Development Head PT. Suzuki Indomobil Sales, mendapatkan respons bagus dari konsumen Suzuki maupun nonSuzuki. Ini antara lain terlihat dari keinginan membelinya melalui cara tukar – tambah.

“Mobil baru Suzuki yang paling banyak dibeli secara tukar – tambah adalah XL7. Sejak meluncur di Februari, kami menjualnya secara tukar – tambah di berbagai daerah tapi yang paling dahsyat di Jakarta. responsnya sangat ‘wow’ sekali karena mungkin ratusan yang mau menukar-tambah mobil mereka ke XL7 dalam 14 hari program. Tapi kami hanya bisa serap waktu itu 30-an unit karena ada batasan seperti pelat dan usia mobil,” papar dia dalam Diskusi Virtual Forum Wartawan Otomotif (Forwot) baru-baru ini.

Merek ini sendiri di Indonesia mendirikan dealer mobil bekas resmi bernama Suzuki Auto Value. Selain menjalankan bisnis jual – beli mobil bekas, tujuan kehadiran mereka juga untuk mendukung pembelian unit baru Suzuki dengan cara tukar – tambah.

“Tren masih berlanjut sampai sekarang. Kalau ada tukar – tambah, yang dibeli adalah XL7. Model terbanyak kedua saingan, nih, antara S-Cross dengan Ertiga. Tapi lebih banyak Ertiga,” ucap dia lagi.

Sementara itu, model mobil seken yang paling banyak ditukar-tambah adalah MPV. Ini berlaku bagi konsumen Suzuki maupun nonSuzuki.

Bisnis mobil bekas Suzuki Auto Value sendiri kini sedang mengalami penurunan drastis akibat pandemi virus Corona yang diketahui hadir di Indonesia sejak 2 Maret 2020. Penjualan mereka pada April menurun jauh 70 persen jika dibandingkan dengan sebulan sebelumnya.

Tak hanya itu. Jumlah orang yang lebih berminat menjual mobilnya daripada membeli mobil bekas juga membuat stok di dealer-dealer mereka berlebih.

Sebagai akibatnya, harga jual pun turun. Harga mobil seken di Suzuki Auto Value drop 10 – 15 persen, sedangkan penurunan di pasar secara umum menurut riset mereka mencapai 20 persen. [Xan/Ari]