Nissan – Renault Mulai Rujuk, Umumkan Model Bisnis Baru untuk Bangkit – Berita Otomotif

blesscar.co.id –

YOKOHAMA – Nissan – Renault menunjukkan tanda-tanda rujuk. Kedua dedengkot di aliansi Renault – Nissan –Mitsubishi ini mengumumkan model bisnis baru di lingkup global demi efisiensi dan efektivitas.

Aliansi, pada Rabu (27/5/2020), kemudian merilis keterangan resmi mengenai model bisnis baru. Model tersebut mereka sebut skema ‘pemimpin – pengikut’ dalam pengembangan dan perakitan kendaraan.

Sebelum ini, hubungan antara Nissan dan Renault yang dilaporkan tak akur sejak lama sempat memanas, terutama setelah ada wacana merger total antaranggota aliansi pada awal 2018. Puncaknya adalah saat penggagas rencana tersebut, Carlos Ghosn, ditangkap di Jepang pada penghujung 2018 atas tuduhan pemalsuan laporan pendapatan serta penyalahgunaan wewenang.

Kisah itu makin ramai saat Ghosn berhasil lolos dari penjara dan melarikan diri dari ‘Negeri Sakura’ ke Lebanon pada akhir 2019. Kaburnya mantan bos besar aliansi ini melibatkan eks anggota pasukan khusus dan mengharuskan Ghosn sembunyi di dalam boks musik warna hitam dalam waktu cukup lama.

Lebih lanjut, dalam model bisnis baru, aliansi akan menjadikan merek yang paling unggul dan memiliki kelebihan geografis di suatu benua atau area tertentu sebagai pemimpin pengembangan serta produksi kendaraan di sana. Dua merek lain bertindak sebagai pengikut.

Fokus riset dan pengembangan platform maupun teknologi di dalam aliansi telah dibagi-bagi untuk tiap merek. Pengembangan teknologi mobil otonom diserahkan kepada Nissan. Pembuatan sistem konektivitas antarmobil dibagi-bagi ke Renault (khusus platform Android) serta Nissan (untuk pasar China).

Studi dan pengembangan E-Body atau arsitektur elektrik – elektronik dibebankan pada Renault. Urusan platform dan sistem penggerak bertenaga listrik menjadi tugas Renault (untuk power train  CMF-A/B) plus Nissan (CMF-EV).

Mitsubishi tentu juga diberikan tugas spesifik. Merek berlogo tiga berlian ini mengembangkan platform serta sistem penggerak bagi kendaraan plug-in hybrid (PHEV) di segmen C serta D.

Skema ini menjadikan aliansi hemat investasi sampai dengan 40 persen untuk menghadirkan kendaraan di pasar. Hampir 50 persen model-model yang dimiliki aliansi Renault – Nissan – Mitsubishi pada 2025 juga akan hadir di pasar global lewat skema ‘pemimpin – pengikut’. [Xan/Ari]

Mobil123