Penjualan Mobil pada Bulan Ketiga Pandemi Diprediksi Makin Ambyar
blesscar.co.id –
JAKARTA – Penjualan mobil di Indonesia pada Mei 2020, yang menjadi bulan ketiga berlangsungnya pandemi virus Corona, diproyeksikan lebih jatuh lagi ketimbang April.
Seperti diberitakan sebelumnya, penjualan mobil secara retail (dari dealer ke konsumen) pada April kemarin turun 59 persen ketimbang Maretnya, menjadi 24.300 unit. Penyebabnya adalah pandemi virus Corona plus mulai diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar/PSBB di banyak daerah. Saking parahnya, Total pasar pada April setara dengan penjualan Toyota seorang diri pada waktu normal.
Penjualan wholesales (dari pabrik ke dealer) pada April sendiri turun 89 persen. Distribusi mobil ke outlet-outlet resmi ketika itu bahkan tak mencapai 8.000 unit.
Kondisi ini sangat memukul para pabrikan. Hendrayadi Lastiyoso selaku CR and Marketing Division Head PT. Astra International – Daihatsu Sales Operation sampai mengaku ‘belum pernah melihat pasar seperti ini’ sebelumnya.
Tapi, pada Mei, para pabrikan bersiap melihat situasi yang lebih buruk lagi. Penjualan diyakini lebih anjlok baik secara retail maupun wholesales.
“Kalau April dikatakan terjelek, menurut saya Mei ini akan lebih jelek lagi,” ucap Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT. Astra Daihatsu Motor (ADM) dalam konferensi pers virtual beberapa waktu lalu.
Dia memperkirakan penjualan wholesales pada bulan ini akan berada di bawah 1.000 unit. Malahan, untuk Daihatsu jumlahnya mungkin nol.
“Secara wholesales rasanya akan kecil banget karena hampir semua merek tidak berproduksi.. Mobil-mobil CBU (Completely Built Up), mobil-mobil impor mungkin masih ada (yang didistribusikan ke dealer),” ujarnya.
Adapun penjualan retail ia perkirakan bisa turun 40 – 50 persen ketimbang April. Artinya, kemungkinan hanya 12 ribu – 14 ribu unit saja mobil yang akan diboyong 270 juta penduduk Indonesia pada bulan ini.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sebagai asosiasi yang menaungi pabrikan-pabrikan mobil global di Indonesia, juga berpendapat sama. Penjualan mobil pada Mei bakal hancur-hancuran.
“Apalagi, pada Mei, PSBB sudah berlaku untuk banyak tempat di Indonesia dan (waktu kerja lebih sedikit) menjelang hari raya Idul Fitri sehingga kemungkinan besar penjualan mobil juga akan menurun dan bahkan lebih rendah dibandingkan April,” pungkas Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo dalam diskusi virtual MarkPlus akhir pekan lalu.
Penjualan mobil secara retail sejak Januari – April berjumlah 243.600-an unit. Volumenya turun 28,5 persen ketimbang periode yang sama pada 2019.
Gaikindo, sejak awal pandemi, sudah merevisi target penjualan mobil nasional. Angka 1,050 juta unit—tak jauh beda dari capaian 2019 yang 1,030 juta unit—diubah menjadi hanya 600 ribu unit atau turun sekitar 40 persen. [Xan/Ari]