Setelah Sekian Purnama, Renault Triber Akhir Siap Dikirim ke Pelanggan
blesscar.co.id –
JAKARTA – Maxindo Renault Indonesia selaku APM Renault di Tanah Air memastikan akan segera mengirimkan Renault Triber ke masyarakat setelah sebelumnya mengalami beragam penundaan.
Renault Triber sejatinya sudah mulai masuk ke Indonesia pada awal tahun 2020. Bahkan pada bulan Maret, sudah beredar foto bahwa Renault Triber sudah masuk pelabuhan di Indonesia dan siap dikirim ke dealer. Namun ternyata, hingga saat ini Renault Triber belum ada yang sampai ke pelanggan.
“Baru masuk unitnya bulan Mei ini. Ada yang masuk duluan tapi itu untuk keperluan marketing. Untuk konsumen baru keluar Pelabuhan Kamis lalu (14 Mei 2020). Kalau yang dikirimkan ke pelanggan belum ada datanya tapi akan kami update secepatnya,” ungkap Davy J. Tulian, Chief Operating Officer Maxindo Renault Indonesia.
Ia mengakui bahwa sebenarnya ada beberapa masalah sehingga membuat pengiriman Renault Triber terkendala. Namun Ia memastikan bahwa masalah tersebut bukan berada di Indonesia sebagai pengimpor kendaraan.
“Kenapa mundur? Ini hanya masalah dikesiapan pengekspor. Kami di Indonesia tidak mengalami kendala apa-apa. Kami hanya mengikuti jadwal pengekspor ke Indonesia. Sebenarnya semuanya lancar, hanya menunggu waktu saja dari negara pengekspor,” terangnya.
Meski sudah mulai masuk ke Indonesia, bukan berarti Maxindo Renault Indonesia sudah bebas menjual Triber ke pasar. Hal ini karena belum semua varian kendaraan yang dijanjikan sudah dikirim ke Indonesia. Unit yang tersedia saat ini baru varian manual.
“Sejujurnya untuk versi AMT itu akan diluncurkan pada akhir bulan Juni. Tapi itu adalah target sebelum pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Pada masa Covid-19 ini, pabrik kendaraan banyak tutup termasuk pabrik kami. Karena tidak aktif maka persiapan unit ke Indonesia terpaksa mundur. Sampai sekarang kami masih koordinasi dengan pabrik di India untuk ketersediaan produk di Tanah Air,” tambahnya.
Lamanya unit Renault Triber berdampak negatif terhadap minat masyarakat pada mobil ini. Meski sempat membukukan angka indent yang cukup besar, lamanya waktu tunggu membuat beberapa pelanggan terpaksa meninggalkan pesanannya.
“Sejak pertama kali dikenalkan sampai sekarang itu adalah waktu yang cukup lama. Ada beberapa indent yang batal karena mereka tidak bisa menunggu lenih lama. Bila indent ditotal dari sejak Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, ada 1.500an unit. Tapi karena ada beberapa konsumen yang batalm kami sedang hitung ulang lagi jumlahnya,” tegas Davy.
Ia juga mengungkapkan bahwa ada kemungkinan masyarakat akan pindah pesanan setelah versi manual tersedia unitnya. Ini karena sampai sekarang transmisi AMT masih belum ada kejelasan kapan akan diluncurkan.
“Kami masih akan menunggu data dari seluruh dealer Renault di Indonesia. Karena ada mereka yang awalnya ingin menunggu transmisi AMT berubah menjadi manual karena sudah melihat barangnya,” pungkasnya. [Adi/Ari]