JAKARTA – Sepanjang 32 hari Operasi Ketupat 2020, sudah ada lebih 82 ribu kendaraan diduga berisi pemudik yang diputarbalikkan oleh kepolisian di seluruh Indonesia.

Hal itu dipaparkan oleh Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono, saat menerima kunjungan Kapolri Jendral Pol Idham Azis pada Selasa (26/5/2020) kemarin. Kunjungan tersebut dalam rangka memantau perkembangan Operasi Ketupat 2020 dan kesiapan menghadapi arus balik pemudik ‘bandel’ di Gedung NTMC Polri.

Menurut Istiono, dalam kurun waktu tersebut, ada 82.604 kendaraan yang diputarbalikkan oleh petugas di lapangan. Mereka semua ingin ke luar kota di masa larangan mudik, meski bukan termasuk pihak-pihak yang diperbolehkan ke luar kota.

“Maklumat Pak Kapolri kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah masih berlangsung sampai saat ini, surat edaran tentang maklumat Kapolri juga masih terus berlangsung,” ujar dia, seperti dikutip dari situs resmi NTMC Polri.

Seperti diketahui, Operasi Ketupat 2020 berlangsung sejak 24 April silam dan angka yang dipaparkan kepada Kapolri adalah data hingga 25 Mei kemarin. Operasi Ketupat 2020 sendiri memiliki obyektif yang berbeda dari biasanya.

Jika operasi tahun-tahun sebelumnya fokus mengawal dan melancarkan mudik Lebaran, pada 2020 ini tujuannya adalah menegakkan aturan larangan mudik dari pemerintah. Aturan itu berlaku dari sejak 24 April – 31 Mei, demi mencegah penularan serta penyebarluasan virus Corona (Covid-19).

Namun, ada saja yang tetap bandel dan nekad untuk tetap mudik. Di jalur darat, pelanggaran ini bahkan dilakukan antara lain dengan memanfaatkan jasa penyelundupan pemudik.

Virus Corona baru diketahui masuk Indonesia sejak 2 Maret 2020, ketika Presiden Joko Widodo mengumumkannya. Virus ini sendiri pertama kali muncul di China pada akhir 2019 dan dengan cepat menyebar ke lebih dari 200 negara/teritori sehingga dikategorikan oleh World Health Organization (WHO) sebagai pandemi.

Di Tanah Air, hingga 26 Mei kemarin, sudah ada 23.165 kasus terkonfirmasi positif virus Covid-19. Sebanyak 5.877 di antaranya sembuh, sedangkan 1.418 lainnya meninggal dunia.

Lebih lanjut, Istiono menerangkan adanya 116 titik pos penyekatan dalam Operasi Ketupat 2020. Pos-pos tersebut tersebar dari Jawa timur hingga Lampung.

“Terima kasih atas kedatangannya Jenderal untuk memberikan arahan dan menjadi modal kami untuk terus memberikan pelayanan terbaik dalam mendukung kebijakan Kapolri dan Pemerintah,” pungkas dia. [Xan/Ari]