Honda Terpaksa Setop Produksi Mobil karena Pasar Anjlok
blesscar.co.id –
JAKARTA – Honda Prospect Motor (HPM) terpaksa memperpanjang masa penutupan pabrik mereka di Indonesia hingga akhir Mei 2020. Pasar yang makin lesu akibat pandemi virus Corona (Covid-19) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat stok melimpah.
Sebelumnya, Honda hanya berencana menutup pabrik selama sekitar dua pekan, sejak 13 – 24 April 2020. Alasannya adalah mengurangi produksi karena pasar mobil nasional yang menurun dan rantai suplai global terganggu kebijakan lockdown di berbagai negara.
Ini menyebabkan permintaan Honda pada Maret turun 30 persen jika dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Namun, penjualan Honda malah terjun bebas pada April, saat PSBB mulai diberlakukan di banyak daerah.
Yusak Billy, Business Innovation, Sales, and Marketing Director PT. HPM mengakui hal ini membuat kondisi stok mobil mereka di dealer-dealer tak seimbang dengan daya serap pasar. Honda pun memutuskan untuk menyetop produksi mobil lebih lama lagi.
“Kami terus melakukan penyesuaian produksi untuk meyakinkan stok di dealer sehat. Bulan lalu kami menginfokan adanya penghentian sementara produksi. Sekarang itu kami perpanjang sampai akhir Mei supaya menjamin stok di dealer sehat karena suplai berlebih,” papar dia meladeni pertanyaan Mobil123.com dalam Diskusi Virtual Forum Wartawan Otomotif (Forwot) pada akhir pekan lalu.
Pabrik Honda di Tanah Air berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Kapasitas produksi terpasangnya mencapai 120 ribu unit per tahun.
Mayoritas model Honda yang dijual di Indonesia sudah dirakit di sana. Ada city car dan LCGC Brio, MPV Mobilio, hatchback Jazz, serta SUV BR-V, HR-V, plus CR-V.
Seperti diketahui, virus Corona berawal di China pada akhir 2019. Virus yang diduga berasal dari kelelawar itu hingga kini telah menyebar ke lebih dari 200 negara/teritori, sampai-sampai World Health Organization (WHO) mengategorikannya sebagai pandemi global.
Virus Covid-19 baru diketahui masuk Indonesia ketika pemerintah mengumumkannya pada 2 Maret 2020. Perekonomian nasional dan daya beli masyarakat langsung terganggu.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sampai merevisi target penjualan mobil di Nusantara tahun ini menjadi 600 ribu unit. Volume tersebut turun sekitar 40 persen dari capaian 2019. [Xan/Ari]